BESKEMKU.COM BANJARNEGARA – Kawah Sileri, Desa Kepakisan, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami erupsi freatik. Kawah yang berada di wilayah Dataran Tinggi Dieng itu mengeluarkan material erupsi pada pukul 18.25 WIB, Kamis, 29 April 2021.
“Lontaran material sekitar 400 meter ke arah selatan dan 200 meter ke arah barat. Kondisi kawah sekarang berada dalam pantauan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Safrudin, saat dikonfirmasi, Kamis, 29 April 2021.
Safrudin menjelaskan tim gabungan sedang melakukan sterilisasi kawah dari aktivitas penduduk setempat. Safrudin meminta warga di Desa Kepakisan tidak panik dengan erupsinya Kawah Sileri.
“Himbaun untuk masyarakat tetap waspada dan jangan panik,” jelas Safrudin.
Sementara relawan Tagana dari Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara, Tomi Isworo, mengatakan akibat erupsi, jalur Desa Kepakisan menuju Kabupaten Batang ditutup sementara. Penutupan dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ini kita sedang mengamankan jalur agar tidak ada warga yang mendekat ke area kawah,” ungkap Tomi.
Tomi mengatakan Kawah Sileri baru satu kali mengalami erupsi, hari ini. Namun petugas gabungan masih mewaspadai kemungkinan terjadinya erupsi susulan. “Untuk saat ini masih aman. Tidak ada korban jiwa dari erupsi tadi,” ujar Tomi. (Sumber).
beskemkudotcom on Twitter: “Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara Erupsi Freatik https://t.co/UiKQjRxC9S pic.twitter.com/BCaqhMlJnP / Twitter”
Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara Erupsi Freatik https://t.co/UiKQjRxC9S pic.twitter.com/BCaqhMlJnP
Catatan Kawah Sileri
Kawah Sileri, merupakan kawah vulkanik aktif yang berada di wilayah Dataran Tinggi Dieng.
Kawah ini terletak di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak di lereng barat kluster Gunung Pagerkandang-Sipandu. Kawah ini merupakan kawah yang paling aktif di Dataran Tinggi Dieng dan pernah meletus beberapa kali. Selain itu, Kawah ini juga merupakan kawah terluas di Dataran Tinggi Dieng dengan permukaan air yang terus menerus mengeluarkan asap putih.
Menurut catatan Global Volcanism Program dari National Museum of Natural History, Sileri mengalami peningkatan aktivitas pada tahun 1943 (3 Nov), 1944 (4 Des), 1956 (2 Juni), 1964 (13 Des), 1986 (6 Agu), Juli 2003 (sebulan), 2009 (26 Sep), 2017 (30 Apr – 2 Juli), dan 2018 (1 Apr). Semua peningkatan aktivitas berupa erupsi dengan VEI 1, kecuali tahun 1944 berintensitas VEI 2.
Erupsi pada tanggal 4 Desember 1944 dikenang sebagai salah satu bencana alam di Dieng yang memakan banyak korban. Satu dusun (Dusun Jawera) tertimbun oleh tanah longsor akibat gempa bumi yang dipicu letusan kawah. Pada masa itu tidak dilakukan evakuasi terhadap korban, sehingga dusun dibiarkan tertimbun. Lahan timbunan ini sekarang menjadi ladang sayuran dan petani sering menemukan peralatan rumah tangga yang tertimbun dari peristiwa lampau tersebut.
Pada aktivitas freatik 26 September 2009 muncul tiga celah kawah baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.
Pada hari Minggu, 30 April 2017, letusan freatik di Kawah Sileri menyemburkan lumpur dan melontarkan kerikil/batuan, menyebabkan 12 orang wisatawan mengalami luka ringan karena jarak yang terlalu dekat (20 meter dari bibir kawah), akibat tidak mengikuti rekomendasi untuk tidak mendekati bibir kawah di bawah 100 meter. (Sumber).
nurudin on Twitter: “Kawah sileri Dieng Banjarnegara pic.twitter.com/mB9iimgkL4 / Twitter”
Kawah sileri Dieng Banjarnegara pic.twitter.com/mB9iimgkL4
…